Puisi adalah sebuah seni sastra yang penyusunan kata-katanya sesuai syarat tertentu dengan menggunakan sajak, irama ataupun kiasan. Tetapi tidak semua puisi itu terikat aturan, banyak juga puisi yang tidak terikat. Puisi yang bebas sesuai keinginan sang penulis.
Menulis puisi tidak harus menggunakan kiasan-kiasan yang mungkin saja asing bagi kalian, menulis sebuah puisi hanya membutuhkan kosakata yang cukup dan segenap rasa yang kalian ingin ungkapkan. Menulis puisi tidak sekedar menorehkan pena diatas kertas, tetapi juga menuliskan apa yang kalian rasakan. Menulis puisi itu mudah.
Berikut Ini Contoh Puisi Tentang Ibu Menyentuh Hati
Ibu,
9 bulan 10 hari kau mengandungku
Kau menahan setiap rasa sakit, kau menahan hingga tiba aku dilahirkan
Ibu,
Dalam pelukanmu aku merasa hangat
Dalam buaianmu aku tertidur lelap
Dan dalam senyummu yang kekal
Aku bahagia
Ibu,
Dengan sabar kau mendidikku
Menahan amarah atas setiap salah yang kulakukan
Ibu,
Maafkan anakmu yang masih sering memberi kecewa
Dalam tangis ini selalu ada harap kau maafkan segala kecewa
Ibu, Aku Ingin Menjadi
Bu, aku ingin menjadi pilot
Biar aku bisa terbang menggapai setiap asa yang selalu ibu impikan
Menggantungkan mimpi-mimpi bersama bintang-bintang
Bu, aku ingin menjadi dokter
Biar aku bisa jadi penawar untuk setiap sakit yang selalu kau tahan
Merawatmu dan hatimu
Bu, aku ingin menjadi hotman paris
Biar aku bisa membayar semua keringatmu, melunasi setiap hutang yang menunggu tuntas
Menjadi orang kaya sepertinya enak, bu
Bu, aku ingin menjadi polisi
Biar aku bisa selalu menjagamu dari orang-orang yang selalu berusaha mengganggumu
Kalau jadi polisi, aku punya borgol. Tapi sekarang aku masih hanya punya ketapel
Bu, aku ingin menjadi ibu
Yang meskipun ringkih tapi tak pernah kehilangan kasih
Yang terlihat rapuh tapi tak pernah mengeluh
Yang dekapannya membuatku merasa hangat
Aku ingin menjadi wanita kuat seperti ibu, ibu sehat selalu ya
Aku sayang ibu
Ibu, Samudra, dan Kata
Ibuku punya kasih yang tak terhingga sepanjang masa
Seperti sang surya, katanya
Bahkan meskipun ibuku sedang marah, ia tetap berkasih
Sebuah kasih yang ia bungkus dengan marah
Sebuah marah yang menyembunyikan kasih
Samudra, di pesisir sana luas tak bert epi seperti kasih ibuku
Kasihnya seakan tak pernah habis terkikis waktu dan tak pernah surut di musim kemarau
Kata, di dunia ini tak pernah habis bahkan terus bertambah
Seperti kasih ibuku
Seberapa sering aku melakukan kesalahan, ibu tetap berkasih sayang padaku.
Semakin aku tumbuh semakin aku dewasa semakin ibu sayang
Kasih ibuku seperti samudra yang tak pernah bertepi dan seperti kata yang tak pernah habis ditulis
Ibuku Hebat
Sejak pukul 2 pagi, ibuku mulai sibuk dengan ritualnya
Bercurhat, berkeluh, menangis kepada tuhan.
Sepagi itu, ayam bahkan masih terlelap apalagi fajar apalagi aku.
Ibuku hebat, dia bisa mendahului fajar tapi tak pernah sombong seperti ayam
Yang setiap pagi berkokok bangga bahwa dia telah bangun.
Senja diujung hari, setelah siang yang membuatnya sibuk mengurusi keluarga ini
Dengan segala lelah ia masih tetap hebat
Setengah berteriak padaku, “nak, pulang sudah sore”
Menuju malam, ibuku tetap hebat membacakan dongeng untukku
Ibuku Kartiniku
Kartini pembela emansipasi wanita, maka ibuku adalah pembela hidupku
Kartini adalah seorang Raden Ajeng, ibuku bidadari kuat tak bersayap
Kartini berjuang dengan tulisan, ibuku berjuang dengan kasih sayang
Dua perempuan hebat negeri dan hidupku.
Ibuku adalah kartini
Kartini adalah ibuku
Jika kalian ingin menulis puisi sendiri maka ada beberapa hal yang perlu diketahui. Jika kalian merasa tak cukup memahami kaidah-kaidah penulisan sajak dalam puisi, Kalian bisa saja menulis puisi tak terikat, tanpa menggunakan kaidah-kaidah puisi pada umumnya. Agar mudah menulis puisi, kalian harus punya cukup kosa kata untuk ditulis. Jika dirasa tak memilik cukup kosakata, maka “Iqra’!”. Bacalah.
Membacalah, maka kalian akan mendapatkan banyak kosa kata baru. Kalian bisa mulai membaca puisi-puisi karya sastrawan-sastrawan terkenal seperti Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Chairil Anwar dan masih banyak syang lain. Kalian juga bisa membaca cerpen maupun novel, kalian bisa membaca novel karya Andrea Hirata, Tere Liye, Asma Nadia, Agus Noor dan yang lain.
Nah yang paling penting dalam menulis puisi atau karya sastra lain adalah hati. Jangan lupa sertakan hatimu, seluruh perasaan yang ada. Apabila kalian menulis sesuatu benar-benar menggunakan hati, maka tulisan yang anda buat juga akan sampai ke hati para pembaca. Selamat menulis!